Bangsa Indonesia selalu dideru krisis yang tak pernah berhenti, yang datang silih berganti laksana ombak mengikis karang. Krisis itu terus menggerogoti kesejahteraan bangsa dan hal ini terus berlangsung sampai sekarang. Krisis ekonomi, krisis moral, bahkan sampai menimpa krisis nasionalisme. Lemahnya jiwa nasionalisme mengakibatkan hilangnya kesadaran masyarakat terhadap paham kebangsaan. Rasa memiliki yang pudar, kerelaan berkorban untuk bangsa yang menciut dan kurang berpartisipasi dalam menjaga lingkungan yang aman, tentram dan bersahaja.
Dalam mendefinisikan perkataan "nasionalisme", Stanley Benn menyebutkan, diantaranya, pertama semangat ketaatan pada suatu bangsa (semacam patriotisme). Dalam hal ini, berarti rakyat harus menaati hukum-hukum pemerintah dan ikut terlibat di dalamnya dalam menyukseakan aturan-aturan itu yang pada akhirnya demi kesejahteraan rakyat. Kedua, dalam aplikasinya kepada politik, nasionalisme menunjuk pada kecondongan untuk mengutamakan kepentingan rakyat dan bangsa sendiri. –maka, bagi pejabat (politisi) yang tidak mengutamakan kepentingan bangsa adalah orang yang tidak mempunyai jiwa nasionalisme. Bagaimana Negara bisa maju dan sejahtera jika pemimpinanya saja ada yang tidak mempunyai jiwa nasionalisme?
Tumbuhkan rasa memiliki
"Indonesian belong to me" kata itu adalah sya'ir yang pernah dinyanyikan oleh Bambu Runcing, salah satu band underground Bandung. Kalimat itu sangat singkat. Tapi, mengandung makna nasionalisme yang dalam. Untuk menumbuhkan semangat nasionalisme kita harus sadar, bahwa Indonesia adalah milik kita. Teriakanlah "Indonesian belong to me!" dengan semangat agar rasa memiliki itu terpatri didalam dada.
Apapun krisis dan penderitaan yang menimpa bangsa ini, kita harus menghadapinya bersama-sama bukan hanya pemerintah, karena ini bangsa kita. Kita sebagai rakyat Indonesia, harus punya rasa memiliki yang besar terhadap bangsa ini. Jika rakyatnya sudah merasa memiliki, tentu kita akan menghadapi bersama permasalahan ini. Apakah kita mau bangsa yang kita cintai ini diambil bangsa lain? Tentu saja tidak! Ini adalah bangsa kita dan kita harus menjaganya. Kalau memang kita merasa ini adalah Negara kita, maka janganlah kita merusaknya dan jangan pula membiarkan orang asing merusaknya.
Kaum muda yang mayoritas mahasiswa, berteriak meminta keadilan pemerintah untuk rakyat. Rasanya tidak usah meneriakan aspirasi dengan demonstrasi yang anarkis, yang cenderung merusak lingkungan dan mengganggu keamanan public. Dengan cara apapun meneriakan aspirasi, jangan sampai menambah permasalahan yang ada. Karena hal itu terkesan seakan-akan tidak ada rasa memiliki. Melontarkan aspirasi sangat penting di tatanan Negara demokrasi karena kekuasaan ditangan rakyat. Tapi, rasa memiliki pun jauh lebih penting agar kita senantiasa menjaga milii kita, bangsa kita.
Pemerintah juga sebagai orang yang mengatur kesejahteraan Negara. Harus mempunyai rasa memiliki yang kuat. Jika tidak, tentu ia akan mengabaikan nasib rakyat. Jerit tangis rakyat yang bersimpuh diperkampungan miskin, tempat kumuh, dan pengungsian, tentu tidak akan didengarnya. Karena ia tidak mempunyai rasa memiliki. Pejabat yang tidak punya rasa memiliki, pasti tidak ada kesadaran di dalam dirinya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, yang ada hanya kepentingan pribadi. Dan seharusnya orang ini tidak usah duduk ditataran pemerintah, karena hanya akan jadi benalu.
Maju-mundurnya suatu bangsa yang paling bertanggung jawab atasnya adalah orang-orang pemerintah. Karena ia mempunyai kekuasaan dan wewenang (penggerak) membawa arah dan tujuan bangsa. Maka, rasional jika rakyat menyalahkan pemerintah tentang penderitaan yang dialami.
Seharusnya para pejabat sadar. Jika rakyat harus mempunyai rasa memiliki sebagai aplikasi dari nasionalisme. Justru, pemerintah harus lebih dari itu, jangan sekedar rasa memiliki tapi juga rasa tanggung jawab, rela berkorban dan lain sebagainya. Kalangan pemerintah harus rela berkorban demi kesejahteraan bangsa, bukan mengorbankan rakyatnya pada kepentingan pribadi. Bejat rasanya jika pejabat mengorbankan rakyat untuk kepentingan pribadi.Dan ini yang terpenting yang harus dimiliki oleh kalangan pemerintah. Nasib rakyat sejahter dan deritanya adalah tanggung jawabnya karena ia telah dipilihnya. Bahkan, jika pejabat minta dipilih rakyat jadi pemimpin. Ia harus lebih tanggung jawab.
Untuk membangun bangsa ini, mari kita tingkatkan secara kolektf semangat nasionalisme. Akui ini bangsa miliki kita. Jangan takut berkorban demi kesejahteraan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar