Perhatian Sebelum Membaca: Di sini saya tidak menginggung SDA yang tidak dapat diperbarui
BANTAENG, KOMPAS.com - Industri pengolahan ikan PT Global Seafood Internasional Indonesia, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, mengekspor sekitar 20 ton produk surimi dan ikan fillet ke Jepang, Sabtu (23/4/2011), dengan menggunakan kontainer berpendingin dengan suhu minus 20 celsius.
Berita diatas sungguh membuat saya bahagia. Ditengah-tangah bolak-balik, klak-klik, jalan-jalan di KOMPAS.com, akhirnya ketemu juga berita yang bisa membuat saya bahagia dan sedikit bangga untuk Indonesia tercinta.
Kabar di atas, mengimpor ikan surimi dan fillet ke Jepang, merupakan salah satu kabar yang bisa kita ambil hikmahnya. Diantaranya:
Sumber Daya Alam.
Indonesia dalam bidang teknologi, otomotif, dan elektronik memang belum bisa menyaingi Jepang, bahkan beberapa negara-negara lainnya yang ada di bawah level Jepang. Namun, hal itu tidak lantas menjadikan Indonesia terjepit dalam mengimport barang ke luar Negeri. Ternyata, kekayaan alam bangsa ini masih menjadi daya tarik untuk beberapa negara yanng ada di belahan dunia. Hal ini lah yang harus diperhatikan dan ditingkatkan. Seandainya semua kekayaan alam indonesia, SDA-nya dimanfaatkan semaksimal mungkin, tentu nilai imoprt Indonesia akan semakin naik.
Kekayaan alam yang melimpah ruah merupakan anugerah yang sangat besar. Jika hal ini tidak diperhatikan, apalagi dibiarkan begitu saja, sungguh menjadi sesuatu yang sangat mubadzir. Dulu saja Belanda dan Jepang jauh-jauh datang ke Indonesia hanya untuk merampas kekayaan Negeri ini. Sekarang kemerdekaan sudah kita capai, kekayaan negeri sudah kita miliki, namun jika pemanfaatannya tidak maksimal, hal ini tetap menjadi kesia-siaan belaka. Perjuangan kemerdekaan mempertahankan tanah air tiada lain untuk kesejahteraan. Dan sekarang potensi kesejahteraan telah terbuka di depan mata, tinggal pemanfaatannya yang optimal.
Mengoptimalkan SDA, baik sumber daya alam yang ada di darat atau pun dilaut, hal itu akan memungkinkan peningkatan ekonomi masyarakat lebih baik lagi. Sebab, mata dunia memang sudah memandang bahwa Indonesia mempunyai kekayaan alam yang sangat berpotensi untuk kemajuan dan peningkatan ekonomi.
Upaya memanpaatkan aset bangsa yang berharga ini, salah satunya dengan cara mempertahankan agar sumber daya alam Indonesia ini tidak lagi dikuasai oleh pihak asing. Jika dulu kita mampu mempertahankan harta bangsa dengan cara perang, perlawanan secara fisik. sekarang cara mempertahankannya tiada lain, jangan sampai tergoda pada sejumlah uang. Sebab pihak asinng jaman sekarang menggunakan uang sebagai senjata utama menguasai harta negara. Sebab, banyak tidaknya keuntungan yang diberikan pihak asing, jika sudah bukan milik kita lagi, tetap saja hal itu tidak lebih baik daripada.
Jadi, hal utama yang harus kita perhatikan untuk menjaga kekayaan alam Indonesia ini adalah dengan cara menjadi pemiliki mutlak.
Nah, jika sudah menjadi milik bangsa. sekarang kita tinggal berpikir cara mengoptimalkannya. apakah akan dijadikan daerah wisata, pertanian, atau dijadikan bahan import , atau untuk mencukupi kebutuhan bangsa sendiri, tinggal menyesuaikan potensinya. Jangan sampai kita kaya aka alam, sawah umpamanya, tapi untuk mencukupi kebutuhan beras sendiri kita mengandalkan ekspor dari Luar Negeri. hal itu sungguh memilukan dan memalukan.
Semoga bangsa kita semakin maju, dan kekayaan alamnya semakin bermanfaat untuk kesejahteraan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar