Saat tatapan mata meneteskan kasih
Secercah cahaya cinta menyinari hati
Menghuni di dalam palung jiwa
Mengalir bersama aliran darah
Saat detak jantung menghitung jemari kematian
Di sela-sela kasih tak bernyawa
Bisu membeku membatu laksana arca
Menatap kehidupan tak berdaya
Merasakan sakitnya guratan pedang
Pada sorot mata tak bercahaya
Hidup serasa di hijab dinding hitam
Saat cinta terpenjara jeruji api
Berkobar menggebu membakar jiwa
Memaksa berlari meninggalkan cinta
Berlari dan berteriak mendaki awan
Meraih bintang dan membelahnya
Membagi, kemudian ditinggalkan
Sampai kematian tertawa ria
Kau yang memaksaku menemuinya
Kau memaksa aku menyakitinya dan menyakitimu
Kau mencintaiku dan ingin membunuhku
Kau mencintaiku dan mengusirku
Siapa kau? Aku mengenalmu
Lantas kenapa kau hadir disini saat yang lalu ?
Kenapa kau memberi apa yang kau pinta ?
Baik ! aku akan pergi
Menemuinya dan membawanya padamu
Tunggu mentari terbit
Dia akan datang dan aku akan pergi
Tertawalah kau disana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar