Mendebarkan jantung mengombang-ambing hati
Mencarut marut tirani
Mencari kebenaran menutup kalbu
Dengan naluri yang terselimuti kelabu
Perasaan itu tidak pernah lenyap
Berteriak memanggil dengan sayup
Memangsa diri sendiri
Korbankan jiwa yang suci
Membakar jawaban sang indera
Atau menentukan akal yang tak percaya
Tak berdaya, tak kuasa dan tak terasa
Hati ini guncang bagai diterjang gelombang
Yang datang beradu silih berganti
Mengikis mengiris karang keras nun teguh
Memaksa berkata siapa yang kuat dan hebat
Ia kutinggalkan dan ia mengejar
Ia kudatangi dan ia mengejar
Sungguh aku pasrah terkapar
Bagai badan yang tertampar-tampar
Aku menjerit membelah nuansa tegar
Meremukan hati yang telah pudar
Dipaksanya untuk gentar
Tapi ia menganggap ia paling benar
Aku bimbang diantara pilihan
Aku mati diantara keputusan
Aku terikat jeruji paksaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar