Ribuan warga Palestina dan aktivis berkumpul di berbagai wilayah untuk memperingati hari Nakba atau hari bencana, hari lahirnya negara Israel. Berbagai bentrokan antara para aktivis dengan tentara Israel mewarnai peringatan ini.
Dilansir dari laman Aljazeera, Minggu, 15 Mei 2011, konsentrasi massa terbesar terjadi dekat kamp pengungsi di Qalandiya, dekat gerbang masuk Tepi Barat dari Israel. Kendati para aktivis menyerukan demonstrasi damai, namun kericuhan sempat terjadi saat tentara Israel menembakkan gas air mata ke arah demonstran.
Kericuhan kecil juga sempat terjadi di beberapa daerah di Yerusalem Timur saat warga melempari tentara Israel dengan batu. Tindakan ini mereka lakukan karena tentara Israel menutup akses masuk menuju mesjid al-Aqsa. Belum dilaporkan adanya korban luka akibat insiden ini.
Di Gaza, aksi memperingati hari Nakba diikuti oleh puluhan seniman d bawah bendera Serikat Seniman Palestina. Mereka mengibarkan bendera Palestina, membawa banner dan menyerukan slogan-slogan persatuan Palestina. Para seniman juga melakukan aksi teatrikal menunjukkan penderitaan warga Palestina setelah Israel terbentuk. Beberapa lainnya menggambar tembok perbatasan dengan gambar-gambar perjuangan.
"Kami datang untuk memperkuat persatuan nasional Palestina dan untuk memberitahukan kepada dunia bahwa kami berhak untuk kembali (Ke tanah Palestina yang dicaplok Israel), yang merupakan hak suci dan kami tidak akan mundur," ujar Sa'eed Kurayem, ketua serikat Seniman Palestina, dilansir dari laman Xinhua.
Kurayem juga mengatakan bahwa warga Palestina akan menjaga rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah tetap berjalan. Pemerintahan persatuan yang dijanjikan juga akan didukung dan dilindungi pembentukannya oleh rakyat.
Aksi di Gaza ini juga diikuti oleh puluhan anak-anak. Mereka mengenakan pakaian khas Palestina untuk menunjukkan budaya yang tak lekang dimakan penderitaan. Anak-anak ini yakin suatu saat Palestina akan kembali damai ke masa ketika kakek-kakek mereka masih hidup.
Menurut laporan kantor berita Iran, Press TV, aksi hari Nakba ini diikuti oleh puluhan ribu orang di seluruh Palestina. Untuk mengamankan aksi ini, sebanyak 10.000 tentara Israel diturunkan di kota-kota Tepi Barat, diantaranya adalah Ramallah, Hebron, Nablus, Bethlehem, Tulkarem dan Qalqiya. Puluhan orang ditahan oleh tentara Israel atas dugaan pelaku kekerasan.
Hari Nakba adalah sebutan warga Palestina untuk kelahiran Israel 14 Mei 1948 lalu. Pada hari itu, sebanyak 760.000 warga Palestina tersingkir dari tanah kelahirannya. Beberapa di antara mereka mengungsi ke Lebanon, Yordania, Mesir, dan beberapa lainnya tinggal di kamp pengungsi.
Sekitar 160.000 warga Palestina lainnya memilih tinggal di wilayah Israel. Warga yang dikenal dengan nama Arab Israel ini kini jumlahnya sekitar 1,3 juta orang, atau sekitar 20 persen dari populasi keseluruhan Israel. (eh)• VIVAnews
Sumber: http://dunia.vivanews.com/news/read/220515-hut-israel-dianggap-hari-bencana-di-palestina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar