Ahli fisika Stephen Hawking membagi pemikirannya bagaimana memandang hidup di sekitar manusia. Hawking menegaskan, tujuan hidup manusia adalah memanfaatkan hidup itu dengan sebaik-baiknya. Sebab kehidupan setelah mati hanyalah dongeng, termasuk surga.
Berikut petikan pernyataan Hawking menjawab beberapa pertanyaan seputar sains, hidup dan keindahan, seperti dikutip dari laman Guardian.co.uk.
Apa nilai yang bisa diambil dengan tahu "kenapa kita ada di sini?"
Alam semesta ini diatur oleh ilmu pengetahuan. Tapi, sains mengatakan bahwa kita tidak bisa memecahkan semua fenomena alam dengan persamaan. Kita perlu menggunakan teori seleksi alam (Charles) Darwin. Masyarakat mana yang bisa bertahan hidup lebih besar. Kita beri mereka nilai paling tinggi.
Anda mengatakan, tak perlu kita meminta Tuhan untuk 'membangun' jagad raya ini. Apakah eksistensi kita muncul karena keberuntungan?
Sains memprediksikan ada berbagai macam alam semesta yang akan tercipta dari ketiadaan. Ini adalah masalah kesempatan, di mana kita akan berada.
Jadi, kita sekarang ada di sini (Bumi). Apa yang seharusnya kita lakukan?
Kita harus mencari nilai terbesar dari setiap tindakan kita.
Anda memiliki catatan medis yang menakutkan, bahkan anda harus menghabiskan waktu di rumah sakit tahun 2009. Bagaimana jika terjadi, apakah anda takut kematian?
Saya hidup dengan prediksi segera mati selama 49 tahun terakhir. Saya tidak takut mati, tapi saya pun tidak ingin buru-buru mati. Masih banyak yang ingin saya lakukan. Saya menganggap otak sebagai komputer yang akan berhenti bekerja jika komponen-komponennya gagal. Surga atau kehidupan setelah kematian itu tidak ada bagi komputer yang rusak. Itu hanya dongeng bagi orang-orang yang takut kegelapan.
Apa yang paling indah dalam sains?
Sains sangat indah ketika dia bisa menjelaskan dengan simpel fenomena atau hubungan antara sejumlah observasi yang berbeda-beda. Contohnya: double helix di biologi dan persamaan dasar fisika. (umi)
• VIVAnews
Sumber: http://dunia.vivanews.com/news/read/220752-sains--hidup----mati-di-mata-stephen-hawking
comot sana comot sini
BalasHapus