Oleh Dasam Syamsudin
Menurut teori per-konon-an, bahwa suara nyaring kentut bisa menimbulkan efek kaget pada sesorang. Sedangkan getarannya, bisa menimbulkan gempa yang lumayan menggucangkan daerah lokal di bagian tubuh dan tempat yang bersentuhan secara langsung. Memang, getarannya tidak lama seperti getaran Hp dan tidak mencapai angka tingi skalarihter. Paling-paling, kalau memang kentutnya sangat tinggi dan getarannya ganas, hanya akan mengakat bokong sipelaku kentut beberapa kaki dari daratan. Lumayan mengagetkan memang.
Dilihat dari jenis suaranya, suara kentut sangat beragam. Dan ragam suaranya itu bisa di interpretasikan dengan kondisi pelakunya. Dengan melakukan penelitian melalui data empiris dari pengalaman sendiri. Saya, bisa membagi interpretasi suara kentut tersebut menjadi beberapa ragam. Mudah-mudahan dengan menginterpretasikan kentut saya bisa jadi profesor. Dari banyaknya ragam suara kentut, besar dan kecil volumenya, juga disertai atau tidaknya dengan getaran. Saya bisa menyimpulkan bahwa suara kentut ada yang menunjukan kondisi seseorang bahagia, sedih, munafik, jahat, tergesa-gesa, dan lain-lain.
1. Kentut bahagia
Ciri kentut bahagia adalah, apabila seseorang kentut dengan suara yang agak nyaring, melepaskannya dengan suasana hati riang, dan suaranya tidak panjang juga tidak pendek. Satu lagi, suaranya tidak meledak dengan singkat, tapi, mengalir begitu saja disertai senyum penuh kenikmatan. Dan biasanya, sembari bokongnya menghembus juga mulutnya bersuara, “aaaaahhhhh…”
2. Kentut sedih
Tentunya kentut sedih sebaliknya dari kentut bahagia. Cuma, biasanya kentut sedih suaranya agak tajam disertai cengkok yang agak lambat dan sekali, seperti, ‘tttttuuuuuuuuuuuuuuuutttttttt’. Satu lagi, seorang yang kentut dengan macam ini. Biasanya membiarkan kentutnya terlepas dengan sendirinya, tidak dipaksa atau ditekan agar keluar dengan nyaring.
3. Kentut munafik atau hipokrit
Kentut munafik biasanya sangat tidak disukai. Karena, kentut jenis ini jelas tidak bersuara hanya mengeluarkan gas yang agak lama. Suaranya, “psssssssssssshhhhhhhhh”. Kendati tidak bersuara, tetap saja bisa diketahui keberadaanya, karena kentut jenis ini biasanya bau. Bahkan, bisa membunuh serangga kecil. Inilah kemunafikannya, keberadaanya sulit dideteksi dari bokong seseorang. Sehingga dari kentut munafiknya bisa menimbulkan keributan, seperti saling menuduh, saling fitnah dan memabukan. Kentut ini bisa berbahaya apabila terjadi pada daerah tertutup dan pengap. Oleh karenanya, apabila dimobil ada yang kentut semacam ini, demi keselamatan disarankan membuka jendela mobil.
4. Kentut jahat
Tidak salah lagi, kentut jahat adalah kentut yang suaranya nyaring dan baunya minta ampun. Jenis ini sangat tidak baik, karena jati diri pelakunya bisa rusak. Selain itu, pelakunya akan tertawa bahagia karena bisa memabukan seseorang dengan kentutnya. Satu lagi, pelakunya tidak merasa menyesal melakukannya, yang ada hanya bangga.
5. Kentut tergesa-gesa
Kentut ini tidak berbahaya. Biasanya terjadi apabila seseorang berjalan atau berlari tidak sempat menenangkan bokongnya, sehingga suara lepas sendiri.
6. Kentut pelit
Kentut ini biasanya dikeluarkan sedikit demi sedikit, karena pelakunya menahannya dan melepaskannya menjadi beberapa bagian yang saling menyusul. Bila seseorang kentutnyaseperti ini, biasanya dia pelit. Karena, jangankan harta, kentut saja pelit mengeluarkannya.
7. Kentut Seni
Nah, biasanya kentut seni kebanyakan keluar dari bokong seniman. Suaranya agak nyaring, dan jelas sekali kentutnya berirama dengan cengkok yang indah. Kalau bukan penyanyi, kalaupun berirama, suara kentutnya tetap akan sumbang atau fals.
8. Kentut berbuah
Kentut ini jarang terjadi. Kalaupun terjadi, biasanya kentut ini menghasilkan sesuatu yang tidak diharapkan. Secara audio, bokong seseorang akan menimbulkan suara persis suara kentut, di sisi lain, yang keluar dari bokongnya bukan hanya kentut, namun ada dzat lain yang ikut keluar, semacam agar-agar.
Untuk sementara sekian dulu. Karena jenis yang lain masih dalam tahap eksperimen, uji coba. Bersambung pada bagian dua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar