Cibiran tirani meletup-letup mendesak langkahku. Terkadang, sebuah umpatan yang disusul dengan gelak tawa melesat dan menukik tajam menyentuh palung kesadaran. Bukan karena tersinggung atau ingin menasehati aku berkata. Hanya karena perjalanan yang belum berakhir aku mengumpulkan alasan cerdas untuk setiap langkah yang terhenti di setiap persinggahan.
DASAM SYAMSUDIN