"Terimakasih Atas Kunjungannya, Semoga Anda Banyak Rezeki, Banyak Anak, Dan Masuk Surga. SALAM CINTA"

Memperbaiki Citarum Itu Mudah! Sangat Mudah!


Apa yang sulit bagi pemerintah, masa untuk mengurus sungai Citarum saja ditunda-tunda, atau bahkan sengaja membiarkannya. Saya yakin, pemerintah itu bukannya gak bisa, tapi; bisa menunda-nunda, menyepelekan, atau sengaja membiarkan, kalau ada yang punya kata-kata tambahan silahkan, tapi jangan yang bagus-bagus.

Sudahlah Pak Presiden, Pak Menteri, Pak Gubernur, Pak Walikota, Pak Kecamatan, Pak Desa, Pak RT, dan terakhir Pak Calon mertua saya. Apa susahnya sih ngurusin sungai segitu saja. Ayo, apa yang jadi kendala, kecuali kemalasan dan ketidak pedulian pemerintah. Mau ngomong apa lagi kendala sungai citarum, mau alasan apa lagi yang akan disemburkan untuk membiarkan Citarum semakin busuk. Duit kendalanya?

Bukan dana masalahnya, waktu. saya kira.

Ayolah Om pemerintah, bergegas rapat, merapat, bergulat siasat, rencanakan kaifiyat, dan jangan lupa sholat!

Masalah dana mah gampang. Masa Indonesia gak punya duit buat sungai Citarum saja. Loe kan Indonesia punya banyak rencana kedepan, mega-proyek lah, membangun anulah, inilah.. betulkan. Pake duit kan itu. kalau dana belum cukup, ya jangan ditunggu sampai Indonesia banyak duit. Nyicil kek, kumpulin celengan dari rakyat kek, atau, kerahin masyarakat, pemerintah nongkrongin sambil mantau, dan tentu sambil ngasih uang rokok, sama uang nasi uduk. Ujung-ujungnya juga rakyat yang jadi buruh. Gimana caranya, emang mudah melakukan itu? mana saya tahu, kamu kan yang pemerintah. rapat saja kalian, membuat perencanaan. Toh, kalau pun saya kasih caranya tetap kalian harus rapat dulu.

Jadi, sekarang juga!

Masih susah? apanya yang susah Om pemerintah. kalian saja yang malas dan banyak alasan. apalagi masalahnya? duit lagi. ayolah, bukan duit. Tapi pandangan kalian.

Jangan menganggap hal ini terlalu besar. meski resikonya kalau dibiarkan bisa bikin rakyat sakit-sakit lalu pada mati. Atau pemerintah mau itu? sekedar ngurangin jumlah penduduk.

Saya kan orang kecil, jadi memandang ini masalah yang sangat kecil. Jadi, mulai saja dari yang kecil. yang sangat kecil, bahkan terkecil dari yang kecil. Gak usah harus jadi sekaligus. lama itu. keburu rakyat pada ngegubrak mati karena wabah penyakit, polusi, dll saja. Nungtut saja pememrintah. bapak saya saja orang miskin bisa kebeli dua motor sekaligus. kenapa? ya, nungtut, dicicil gitu. gak apa-apa lama juga pemerintah, yang penting beres, tuntas. kalau sudah diawalai, ditambah konsweknsi, ditambah contoh, kan nanti kemasyarakat yang lainnya mikir. gerakan satu kecamatan dulu kek, satu desa dulu kek. atau kakek saya dulu aja kek. dia pasti mau.

Udahlah, jangan pandang ini masalah besar. ini hal kecil. om pemerintah kan banyak duit ini. sumbangin saja ke satu kecamatan, lalu pelototin tuh bapak camatnya, takut nanti malah berenang di sungai citarum bukannya ngebersihin.

Nungtut saja, kaya kredit motor. Toh, kalau pun sekaligus diberesin ujung-ujungnya harus dirawat sampai dunia hancur kalau mau bersih terus mah. ya dari sekarang, dari yang kecil, diurus sampai mati, sampai kiamat.

Gak segampang itu? bohong! masa gitu saja susah. om pemerintah saja yang mempersulit, atau pura-pura gak tahu, ya.

kalau ngerahin masyarakat masih susah, yang sekecamatan itu. ya mulai saja dari Bapak Imut SBY. sekali-kali mah nyobain nyomot (ngambil ) sampah dari citarum. gak usah lama-lama (semenit saja). kalau pak SBY mulai duluan, saya juga mau ikut. tinggal sms saya saja. kapan mau nyomot sampah dari citarumnya. gak apa-apa Om SBY bentar saja ngambilnya, gak usah banyak. biar rakyat yang nerusin. paling tidak si itu om menteri sma pemerintah kebawahnya lihat presiden ngambil sampa, pada malau. kalau gak malu dan gak mau, pecat saja!

Apa! saya menghina bapak presiden? Enggak pak. sumpah enggak. tapi kalau bapak tetap maksa, saya menghina bapak karena nyuruh kasih contoh ke saya (rakyat), gak apa-apa, saya rela dimasukan kepenjaran, asal citarum bersih, dari pada sekarang kita selamat, sedangkan generasi yang akan datang pada mati!

Tuh pak presiden, tadi saya dapat SMS dari keluarga saya, kalau bapak mau kasih contoh duluan (dimulai dari diri bapak), mereka juga katanya mau ikut nyomotin sampah, ikut ngebersihin citarum. Wah, sekarang sekampung saya mau ikut pak… seRT, se DS… (DS itu singkatan nama saya)

Ah, pokok namah Ngeberesin sungai citarum mah gampang. apa sih yang susah dari pemerintah. keculai masalah diri sendiri.

Udah ah, saya cape ngelanturnya.

saya kan bisanya ngomong doank. tapi kan saya juga sudah ikut pemilu, milih pemerintah, itu juga kan lebih dari ngomong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...